GTA IV adalah belokan kiri kreatif besar yang pernah ada di waralaba dengan Rockstar memilih untuk menggunakan nada yang jauh lebih realistis, berpasir, dan lebih gelap dengan permainan mereka. Gim ini tidak menampilkan kisah eksplosif yang menikmati kekonyolannya, tetapi menceritakan kisah seorang pria yang terluka parah dengan masa lalu yang kacau.

Gim ini masih memegang skor kritik tertinggi di Metacritic dari semua gim GTA. Namun, pendapat para penggemar tampaknya sangat terbagi dalam hal permainan. Banyak yang merasa, meskipun ambisius, GTA IV agak salah arah dalam pendekatan nada dan gameplay.





Oleh karena itu, GTA V merasa seperti Rockstar sedang mengarahkan untuk memperbaiki arah, dan mungkin, bahkan terlalu banyak kompensasi dan terlalu banyak dikoreksi.

GTA IV vs GTA V: Perubahan yang dilakukan Rockstar dalam pendekatannya

1) Realisme mengemudi



Rockstar Games membuat langkah yang sangat berani di GTA IV ketika memutuskan untuk membuat game ini menjadi kenyataan dengan cara yang belum pernah dilakukan game lain dalam waralaba sebelumnya. Mengemudi terasa seperti permainan yang sama sekali berbeda dengan mobil yang memiliki bobot nyata, dan meluncur di tikungan tidak semudah sebelumnya.

Perubahan itu disambut oleh banyak orang, tetapi meninggalkan rasa asam di mulut banyak penggemar game lama. Rockstar memutuskan untuk kembali ke gaya mengemudi yang lebih arcade dari game sebelumnya di GTA V.



Untuk itu, beberapa bahkan menyebut GTA V sebagai pengalaman balap arcade terbaik dalam game modern. Oleh karena itu, berarti kembali ke versi gaya arcade dari mekanisme mengemudi memang merupakan langkah yang tepat.

2) Nada yang lebih ringan



GTA IV mungkin adalah tulisan yang paling menyentuh dan emosional dari Rockstar dalam franchise GTA, dan ceritanya didasarkan pada kenyataan. Meskipun kurang dalam momen aksi dan kegembiraan yang eksplosif dan konyol, itu membuat momen karakter yang benar-benar emosional dan alur cerita yang menawan.

Kisah yang lebih gelap dan lebih membumi memenangkan banyak penggemar tetapi juga merupakan perubahan besar untuk sebagian besar waralaba, itulah sebabnya, kadang-kadang, GTA V merasa seperti mengimbangi nada yang lebih gelap di game sebelumnya.



Grand Theft Auto V mengalami krisis identitas karena tidak mampu menampilkan nada yang seragam. Namun, gim ini melakukan pekerjaan yang adil untuk dinikmati secara keseluruhan dan jauh lebih mudah diakses daripada pendahulunya.

3) Palet Warna

Paruh akhir tahun 2000-an didominasi oleh game, film, dan video musik yang konon memiliki nada yang jauh lebih 'gelap' dan bukan hanya tulisan mereka. Palet warna GTA IV tidak memiliki warna-warna cerah, dan semuanya tampak seolah-olah lapisan abu-abu telah ditambahkan di atasnya.

Banyak yang mengaitkan palet warna 'pasir' baru ini dengan kesuksesan film seperti trilogi Dark Knight karya Christopher Nolan. Akibatnya, gim ini menderita kekurangan sesuatu yang menarik secara visual.

GTA V menghadirkan kembali palet warna yang cerah, dan sebagai gantinya, game ini terasa lebih mengundang dan dapat diakses oleh sebagian besar komunitas game. Meskipun memanjakan penggemar seharusnya tidak menjadi prioritas, penerimaan penggemar terkadang dapat dianggap sebagai umpan balik positif.

4) Humor dan Satir

Waralaba GTA mungkin dikenal sebagai puncak satire dalam hiburan modern, dan tidak ada game yang akan lengkap tanpa tumpukan satire yang tertanam di dalam game.

Grand Theft Auto IV tidak berbeda, tetapi itu mengurangi dan merasa seperti Rockstar fokus pada penulisan lain yang lebih terkait cerita dalam permainan. Itu tidak berarti bahwa permainan itu tanpa humor, karena itu mungkin saja tulisan yang paling begitu saja dan kreatif dari Rockstar.

GTA V lebih 'in-your-face' dengan humornya, yang sepertinya beresonansi dengan basis penggemar yang lebih besar. Grand Theft Auto IV memilih untuk melapisi humornya sebagai mekanisme pertahanan karakter daripada menggunakannya hanya sebagai lelucon.